Jumat, 28 Januari 2011

MENGATASI GEJOLAK HARGA CABAI DENGAN MENERAPKAN MANAJEMEN PRODUKSI

Sumarno - Badan Litbang Pertanian

Cabai bagi bangsa Indonesia, mungkin dapat disamakan dengan mentega bagi bangsa Belanda. “Makan tanpa cabai bagai sayur tanpa garam”, ungkap seorang pendengar radio wanita yang dimintai komentarnya tentang masak tanpa menggunakan cabai. Cabai menjadi kebutuhan penyedap masakan, penyedap rasa dan penambah selera makan bangsa Indonesia, sehingga memasak tanpa cabai menjadikan masakan terasa tawar dan hambar.

Pada permulaan musim hujan, kita sadari cabai di pasaran berkurang jumlahnya, karena tanaman cabai musim kemarau sudah menjelang habis dipanen, sedangkan tanaman awal musim hujan belum berbuah. Pasokan cabai yang menurun di pasar mengakibatkan harga naik, karena permintaan akan cabai konstan dan kontinyu, terus menerus setiap hari, tidak mengenal musim. Lidah bangsa Indonesia nampaknya tidak dapat menyesuaikan dengan kapasitas kemampuan penyediaan bahan pangan yang menurun pada musim kosong (off season). Apa boleh buat, Kementerian Pertanian menjadi sasaran tuding.

MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi adalah perencanaan dan pelaksanaan sistem produksi barang secara terjadwal, menyesuaikan dengan irama kebutuhan konsumen.

Penerapan manajemen produksi cabai berarti menginventarisasi kebutuhan pasar cabai di kota-kota besar seluruh Indonesia, untuk disesuaikan (matching up) dengan jadwal dan luas tanam cabai di sentra produksi. Kebutuhan cabai nasional dalam satu tahun, sudah kita ketahui sekitar 800.000 kg. Dari kebutuhan setahun dibagi 12 memperoleh 66.000 ton, menjadi kebutuhan cabai sebulan secara nasional.

Kebutuhan cabai sebulan tersebut dirinci manjadi kebutuhan setiap wilayah kota besar utama yang berpenduduk di atas satu juta orang, atau disebut sebagai wilayah konsumen. Angka yang diperoleh adalah kebutuhan cabai setiap wilayah konsumen per bulan yang perlu dipasok dari sentra produksi cabai terdekat.
Sentra produksi cabai di seluruh Indonesia sudah kita ketahui, berarti luas tanam dan produksi cabai yang diperlukan per bulan dapat kita hitung.

Tanaman cabai dapat dipanen pada bulan ke tiga dan bulan ke empat, produktivitasnya mencapai 4-8 ton/ha, atau rata-rata 6 ton/ha. Dari jumlah kebutuhan cabai satu wilayah konsumen, berapa ton sebulan, dibagi dengan 6, memperoleh luasan tanaman cabai yang diperlukan di wilayah produsen pemasok pada periode satu bulan.

Sumber:SINAR TANI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

MITRA BACA